Friday, 9 July 2010
Google VS Apple
Kelahiran Google sebelas tahun lalu sebagai sebuah situs pencarian, sama sekali tidak dihiraukan oleh berbagai pesaing. Tapi seiring berjalannya waktu, Google membuktikan pantas ditasbihkan sebagai 'Raja Pencari' setelah berhasil mengangkangi Yahoo dan Microsoft. Kini, Google kembali menantang sebuah perusahaan IT yang dominan di bisnis perangkat, yaitu Apple. Mampukah Google mendepak Apple atau Apple yang akan mempecundangi Google?
Google dan Apple merupakan dua perusahaan IT besar yang paling inovatif dan dominan saat ini, berbagai teknologi dan inovasi baru banyak dikeluarkan oleh kedua perusahaan. Google yang telah menjadi perusahaan pencarian terbesar di internet sampai saat ini belum tergoyahkan.
Sedangkan Apple menjadi perusahaan yang paling menguntungkan dalam satu dekade terakhir, setelah berbagai produk-produknya yang berbau teknologi, seperti iPod, iPhone, sampai yang terakhir iPad laku terjual di pasar.
Bahkan sebuah majalah kenamaan dunia, Fortune, memasukkan kedua perusahaan tersebut sebagai perusahaan teknologi paling dikagumi versi majalah tersebut pada peringkat pertama dan kedua. Apple peringkat pertama, Google keduanya.
Dan setelah berjaya di bisnis utamanya masing-masing, kedua perusahaan IT terbesar tersebut mulai mencicipi bisnis lainnya. Adalah Google yang mulai 'mengusik' Apple dengan meluncurkan browser Chrome dan sistem operasi Android.
Tidak berselang lama, sebuah survei menunjukkan bahwa browser besutan Google tersebut berhasil menumbangkan Safari dari posisi ketiga, setelah IE dan Firefox. Tidak berhenti disitu, platform Google untuk mobile device, yaitu Android, diprediksi oleh beberapa kalangan akan menjadi nomor satu di tahun-tahun mendatang sebagai platform yang paling banyak terjual/digunakan.
Pada saat bersamaan Apple pun melakukan akuisisi terhadap sebuah perusahaan yang bergerak di bisnis mobile ads. Masuknya Apple ke bisnis tersebut memang masuk akal, karena diprediksi bisnis ini akan menjadi salah satu bisnis yang paling menjanjikan di masa mendatang. Bisnis mobile ads sendiri merupakan bisnis yang selama ini sudah dijalankan Google beberapa tahun terakhir ini.
'Goliath vs Goliath'
Pertarungan pun kian meruncing dan sengit dengan adanya keputusan Apple yang melarang aplikasi yang memiliki kata, tulisan ataupun kalimat 'Android', selain melarang pula aplikasi buatan Google terpajang di situs penjulan aplikasi online milik perusahaan tersebut, Apple App Store.
Selain itu, perseteruan antara kedua perusahaan mulai merembet dengan perang kata-kata antar pemimpin kedua perusahaan di media. Steve Jobs, CEO Apple, pernah mengeluarkan kalimat yang mengatakan bahwa Google adalah pembohong.
Namun, sebelumnya hubungan kedua perusahaan ini sebenarnya sangat dekat, terutama saat Apple pertama kali merancang iPhone. Apple menjadikan layanan pencarian milik Google menjadi default search engine di browser Safari iPhone. Bahkan Eric Eric Schmidt, CEO Google, duduk dalam dewan direksi Apple.
Kedekatan kedua perusahaan ini mulai retak, setelah Google meluncurkan browser Chrome dan memutuskan memasuki bisnis telepon seluler dengan meluncurkan Android. Tak pelak, hal ini membuat Apple berang dan langsung menghilangkan layanan pencarian Google di Safari. Kejadian tersebut membuat Eric Schmidt mengundurkan diri dari dewan direksi Apple.
Inilah beberapa lini bisnis yang mempertemukan kedua perusahaan ini secara head to head:
Chrome vs Safari
Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan Chrome berhasil mengangkangi Safari sebagai browser paling banyak digunakan. Chrome yang dirilis pada tahun 2009 tersebut, kini menduduki peringkat ketiga dibawah IE dan Firefox, sedangkan Safari berada di bawah Chrome.
'Kemenangan' Chrome atas Safari ini semakin membuat pertarungan di browser semakin seru, mengingat kedua perusahaan akan terus memperkuat dan meningkatkan fitur serta fungsi browser masing-masing.
iPhone vs Android
Dengan Android dan Nexus One-nya, Google mulai memasuki bisnis ini dengan percaya diri penuh. Banyak pengamat memprediksi bahwa platform besutan Google yang bersifat open source itu akan menyodok di posisi kedua pada tahun-tahun yang akan datang, bahkan bisa menjadi nomor satu di bisnis telepon seluler, terutama ponsel berjenis smartphone.
Platform Android ini memang memiliki keunggulan dibandingkan dengan iPhone milik Apple, selain didukung oleh berbagai vendor besar ponsel, sifatnya yang open source menjadikan platform ini didukung oleh banyak pengembang aplikasi.
App Store vs Android Market
Apple boleh berbangga dengan pencapaian toko aplikasi online-nya yang telah mencapai jutaan aplikasi dan miliaran download. Ditambah lagi, toko aplikasi online Apple adalah toko aplikasi online yang pertama hadir di dunia, sehingga bisa dikatakan Apple adalah pionir dari toko sejenis.
Bagaimana dengan Google? Setelah merilis Android, tidak beberapa lama kemudian, Google juga merilis toko aplikasi online mereka yang bernama Android Market. Memang toko aplikasi online Google ini belum sebesar dan seramai milik Apple, akan tetapi dengan semakin meningkatnya penjualan ponsel berbasiskan Android, bisa dipastikan Android Market bisa berkembang dan bersaing dengan milik Apple.
Mobile Ads
Belum lama ini Apple melakukan akuisisi terhadap sebuah perusahaan yang bergerak di mobile advertising, yaitu Quattro Wireless. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Apple tengah mempersiapkan diri untuk memasuki bisnis iklan mobile yang dikuasai oleh Google. Banyak kalangan dan pengamat periklanan internet memprediksi mobile ads akan mengalami pertumbuhan di masa-masa yang akan datang, mengingat penjualan ponsel yang berteknologi internet semakin disukai dan tumbuh secara cepat.
Bisa jadi di tahun-tahun mendatang akan ada lagi 'medan pertarungan' baru yang akan mempertemukan kedua perusahaan secara head to head. Apabila diibaratkan, pertarungan kedua perusahaan ini bisa dikatakan sebagai pertarungan antara 'Goliath vs Goliath'.
selengkapnya di
*pernah bahas kasus ini di kampus, jadi cukup paham.
:)
Subscribe to:
Posts (Atom)